A.
Sejarah dan Definisi Strategi Induktif dan Deduktif
Pada dasarnya strategi pembelajaran dapat dilihat
melalui dua sudut pandang yaitu pertama siswa dipandang sebagai objek
belajar dalam hal ini pembelajaran menuntut keaktifan guru. Kedua siswa sebagai
subjek dan obyek belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam proses belajar . Strategi Induktif dan Deduktif ini dikembangkan oleh filosof
Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas
fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta semakin
mendukung hasil simpulan.
Model berfikir induktif dirancang dan dikembangkan
oleh Hilda Toba dengan tujuan untuk mendorong para pelajar menemukan dan
mengorganisasikan informasi, menciptakan nama suatu konsep dan menjajagi
berbagai cara yang dapat menjadikan para pelajar lebihterampil dalam menyingkap
dan mengoraganisasikan informasi dan dalam melakukan pengetesan hipotesis
yang melukiskan antar hal. Pada pendekatan induktif dimulai denganmemberikan
bermacam-macam contoh. Dari contoh-contoh tersebut siswa mengerti keteraturan dan
kemudian mengambil keputusan yang bersifat umum.
Strategi induktif dinamakan juga strategi pembelajaran dari khusus ke umum. pada strategi induktif bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar.
Strategi pembelajaran induktif adalah sebuah
pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir
kritis. Pada pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi
informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang
akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan
pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi. Biasanya
pembelajaran dilakukan dengan cara eksperimen, diskusi, dan demonstrasi.
Deduktif berasal dari bahasa Inggris “deduction” yang berarti
penarikan kesimpulan dari keadaan – keadaan yang umum, kemudian menemukan yang
khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep
yang astrak kepada contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke
kesimpulan yang logis.
Pembelajaran deduktif merupakan
imbangan yang sangat dekat bagi strategi pembelajaran induktif. Keduanya dirancang
untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung
pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak
pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara
memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran
pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya.
Pembelajaran deduktif disebut pula pembelajaran langsung (direct Instruction). Strategi berfikir deduktif adalah strategi berfikir yang menerapkan hal – hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian – bagiannya yang khusus. Strategi deduktif ini merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip – prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh- contohnya dalam situasi tertentu. Strategi ini menjelaskan teori ke bentuk realitas atau menjelaskan hal – hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.
B.
Ciri Strategi Induktif dan
Deduktif
Ciri-ciri
dari strategi pembelajaran induktif adalah :
1.
Penekanan
pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif
2.
Berstruktur
rendah
3.
Penggunaan
waktu yang kurang efisien
4.
Memberi
kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu.
Strategi induktif dikembangkan atas dasar beberapa karakteristik
sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
2. Berpikir merupakan suatu transaksi
aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar
merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu.
3. Proses berpikir merupakan suatu
urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai
keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih
dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep
tahapan beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat
mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.
Ciri-ciri pembelajaran deduktif
adalah sebagai berikut :
a)
Berorientasi pada siswa dan materi
b)
Berstruktur tinggi
c)
Penggunaan waktu yang lebih efisien.
d) Kurang
memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu
C. Implementasi Strategi Induktif dan Deduktif Dalam Pembelajaran
Langkah-langkah yang harus Anda tempuh dalam
model pembelajaran dengan pendekatan induktif yaitu:
(1)
guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan
induktif
(2) guru
menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang memungkinkan siswa
memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam contoh,
(3) guru menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan
untuk menunjang atau mengangkat perkiraan,
(4) menyimpulkan,
memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian disimpulkan dari contoh
tersebut serta tindak lanjut.
Langkah-langkah yang dapat tempuh dalam model pembelajaran dengan pendekatan deduktif
dijelaskan sebagai berikut :
1.
guru memilih
konsep, prinsip, Inisiasi atau aturan
yang akan disajikan,
2.
guru menyajikan
aturan, prinsip yang berifat umum, lengkap dengan definisi dan
contoh-contohnya,
3.
guru menyajikan
contoh-contoh khusus agar siswa dapatmenyusun hubungan antara keadaan khusus
dengan aturan prinsip umum yangdidukung oleh media yang cocok,
4.
guru menyajikan
bukti-bukti untuk menunjang atau menolak
kesimpulan bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus.
Pembelajaran
deduktif terdiri dari empat tahap:
a)
guru mulai dengan
kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana dalam
pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,
b)
guru memberikan
contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep,
c)
guru memberikan
pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan esensi dari
konsep-konsep,
d)
siswa memberikan beberapa kategori dari contoh
yang diberikan oleh guru
D. Kelebihan dan
Kelemahan Strategi Induktif dan Deduktif
Kelebihan Strategi Pembelajaran Induktif adalah sebagai berikut:
1. Pada strategi pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.
3. Strategi pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicu keterlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.
Kelemahan
Model Pembelajaran Induktif adalah sebagai berikut:
1. Model ini membutuhkan guru yang
terampil dalam bertanya (questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hampir
sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam memberikan ilustrasi-ilustrasi.
2. Tingkat keefektifan model
pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru
dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi
pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
3. Model pembelajaran ini sangat
tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan
situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut
mengeluarkan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.
4. Saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran induktif, guru harus telah menyiapkan
perangkat-perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan
semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang
diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan
metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.
5. Guru harus menjaga siswa agar
perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan, sehingga peran guru
sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa.
6. Kesuksesan proses belajar mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran induktif bergantung pada contoh-contoh
atau ilustrasi yang digunakan oleh guru.
7. Pembelajaran tidak dapat berjalan
bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan
dalam proses induktif.
Kelebihan Pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990) adalah sebagai berikut:
1. Waktu yang dibutuhkan singkat.
2. kombinasi metode pada pendekatan deduktif akan mengurangi kelemahan pendekatan deduktif.
3. Pada kelas yang kuat pendekatan deduktif akan lebih memudahkan peserta didik menangkap konsep yang diajarkan.
4. cara mudah untuk menyampaikan isi – isi pelajaran, amat sesuai untuk peserta didik bertahap kognitif tinggi dan mudah menyempurnakan pengajaran.
Kekurangan pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990) adalah :
1. Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh – contoh yang kongkrit. Bahkan bila anak masih di dalam tahap operasi kongkrit tentang konsep konsep yang abstrak tidak bermakna bagi peserta didik.
2. pendekatan deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih penting daripada pengertian
3. peserta didik menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang disajikan oleh pendidiknya.
4. Kurang bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih berpusatkan pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.
E. Syarat
Penggunaan Strategi Induktif dan Deduktif
Strategi pembelajaran yang dipilih
oleh guru selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi,
kondisi dan lingkungan yang akan dihadapinya. Pemilihan strategi
pembelajaran umumnya bertolak dari:
1. rumusan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan,
2. analisis kebutuhan dan karakteristik
peserta didik yang dihasilkan, dan
3. jenis materi pelajaran yang akan
dikomunikasikan.
Atas beberapa pertimbangan mengenai pemilihan strategi pembelajaran di
atas maka alasan untuk memilih pembelajaran induktif dan deduktif adalah sebagai
berikut :
Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah
mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi
atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik
konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah
dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau
bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi
Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun
konsep terdefinisi.
0 komentar:
Posting Komentar